Mengapa Youtuber Rentan Mengalami Gangguan Kesehatan Mental?


*AXELUTE- Hai teman-teman, Baru-baru ini youtuber kondang asal Kanada, Lilly Singh memutuskan untuk hiatus dari Youtube karena tak bahagia membuat konten di platform video tersebut. Tak cuma itu, di Indonesia, Reza ‘Arap’ Oktovian juga lebih dulu mengambil langkah yang sama.
Baca juga: Wow! NASA Temukan Galaksi Berbentuk Smile Face
Timbulnya gangguan kesehatan mental menjadi faktor Lilly melenggang sejenak dari Youtube. Sedangkan Arap sendiri hiatus lebih karena ingin menikmati hidupnya di dunia nyata.

Lantas, mengapa para youtuber yang tampak bahagia dalam konten-konten videonya, malah rentan mengalami gangguan kesehatan mental?

Katherine Lo, seorang peneliti komunitas online dari Universitas California, Irvine, berpendapat bahwa frekuensi dan konsistensi dalam mengunggah video menjadi salah satu alasan para Youtuber kelelahan (burnout). Tapi enggak hanya itu.

“Sifat khusus pekerjaan (youtuber) membutuhkan audiens tetap terlibat, yang mana termasuk harus aktif di media sosial, berinteraksi dengan fans, dan peran lainnya selain menulis, presentasi, dan editing (video),” kata Lo sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Pekerjaan yang berlebih ini sangat jarang tampak di mata para penonton, tapi menurut Lo cukup membebani dan menjadi faktor pendukung dari timbulnya stres para Youtuber.

“Dalam banyak kasus, hal ini bisa berkontribusi pada PTSD (post-traumatic stress disorder), khususnya ketika para kreator jadi subjek yang diancam bakal diganggu keamanan dan privasinya, atau diberi pengaruh buruk (toksisitas) oleh lingkungan komunitasnya,” terang Lo.

Menurut Lo ada empat faktor yang mendorong timbulnya stres para Youtuber yaitu kelelahan karena merasa menampilkan performa yang serupa kepada para audiens, membaca komentar, kecemasan finansial akibat mengelola iklan dan donasi, serta tekanan karena mengelola reputasi dan hubungan profesional dengan komunitas Youtuber lainnya.

“Hari ini kamu bisa menjadi bintang online dengan satu video viral, di umur dan tingkat tertentu, serta dari manapun kalian berada. Namun tanpa dukungan dan arahan, potensi menjadi kelelahan karena eksposur sangat besar,” ujar Chris O’Sullivan dari Mental Health Foundation Inggris, masih dilansir The Guardian.

Lo menambahkan, “Youtube gagal melindungi para kreator dari bahaya ekstrem pekerjaan (youtuber) seperti diungkap privasinya, dibuntuti, dilecehkan, dan diancam secara online. Lebih lanjut, mereka (Youtube) mengklaim tak bertanggung jawab atas kesehatan para kreator atau komunitas yang mereka ciptakan.”


Menarik bukan teman-teman ? Mungkin hanya sekian ya info yang dapat saya sampaikan teman-teman, karena keterbatasan ilmu yang saya punya kurang lebihnya mohon maaf, semoga yang saya sampaikan memiliki manfaat kepada kalian, jika kalian menyukai postingan ini jangan lupa follow blog ini dan berikan like serta komentar ya teman-teman.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengapa Youtuber Rentan Mengalami Gangguan Kesehatan Mental?"

Post a Comment