Dijuluki Air Terjun Darah, Begini Proses Terjadinya Gletser Taylor
Baca juga: Wow, Jepang Akan Bangun Lift Ke Luar AngkasaGletser Taylor
Air terjun darah terletak di tempat yang super dingin, Antartika. Sebenarnya, itu aliran air yang berasal dari dalam sebuah gletser. Namanya Gletser Taylor.
Jutaan tahun lalu, lembah-lembah terendam laut, termasuk Lembah Taylor. Ketika terjadi perubahan iklim, laut surut.
Sebagian air tertinggal di lembah membentuk fyord atau sungai di lembah. Bertahun-tahun kemudian, terbentuklah gletser di atas lembah itu. Sungai lembah pun tertutup gletser.
Ada Mikroba
Ternyata, 400 meter di dalam Gletser Taylor, hidup mikroba-mikroba. Anehnya, mereka bertahan hidup di sana.
Padahal, di dalam gletser tidak ada oksigen, cahaya Matahari, dan suhunya juga sangat dingin. Bagaimana cara mikroba itu hidup?
Air laut pada gletser mengandung garam. Garamnya, mengandung besi. Mikroba bisa bertahan hidup dengan memanfaatkan besi dan sulfur, lalu mengubahnya jadi energi dan makanan.
Kenapa Airnya Berwarna Merah?
Ketika mikroba mengubah besi menjadi energi dan makanan, besinya berubah. Dari besi (III) menjadi besi (II).
Besi (II) lalu terbawa saat air mengalir ke luar gletser. Besi itu lalu terkena oksigen. Kemudian, berubah lagi, deh, menjadi besi (III).
Besi (III) itu berwarna merah oranye, seperti besi berkarat. Airnya pun jadi berwarna merah. Nah, jadilah air terjun darah.
Menarik bukan teman-teman ? Mungkin hanya sekian ya info yang dapat saya sampaikan teman-teman, karena keterbatasan ilmu yang saya punya kurang lebihnya mohon maaf, semoga yang saya sampaikan memiliki manfaat kepada kalian, jika kalian menyukai postingan ini jangan lupa follow blog ini dan berikan like serta komentar ya teman-teman.
Jutaan tahun lalu, lembah-lembah terendam laut, termasuk Lembah Taylor. Ketika terjadi perubahan iklim, laut surut.
Sebagian air tertinggal di lembah membentuk fyord atau sungai di lembah. Bertahun-tahun kemudian, terbentuklah gletser di atas lembah itu. Sungai lembah pun tertutup gletser.
Ada Mikroba
Ternyata, 400 meter di dalam Gletser Taylor, hidup mikroba-mikroba. Anehnya, mereka bertahan hidup di sana.
Padahal, di dalam gletser tidak ada oksigen, cahaya Matahari, dan suhunya juga sangat dingin. Bagaimana cara mikroba itu hidup?
Air laut pada gletser mengandung garam. Garamnya, mengandung besi. Mikroba bisa bertahan hidup dengan memanfaatkan besi dan sulfur, lalu mengubahnya jadi energi dan makanan.
Kenapa Airnya Berwarna Merah?
Ketika mikroba mengubah besi menjadi energi dan makanan, besinya berubah. Dari besi (III) menjadi besi (II).
Besi (II) lalu terbawa saat air mengalir ke luar gletser. Besi itu lalu terkena oksigen. Kemudian, berubah lagi, deh, menjadi besi (III).
Besi (III) itu berwarna merah oranye, seperti besi berkarat. Airnya pun jadi berwarna merah. Nah, jadilah air terjun darah.
Menarik bukan teman-teman ? Mungkin hanya sekian ya info yang dapat saya sampaikan teman-teman, karena keterbatasan ilmu yang saya punya kurang lebihnya mohon maaf, semoga yang saya sampaikan memiliki manfaat kepada kalian, jika kalian menyukai postingan ini jangan lupa follow blog ini dan berikan like serta komentar ya teman-teman.
0 Response to "Dijuluki Air Terjun Darah, Begini Proses Terjadinya Gletser Taylor"
Post a Comment